Jakarta - Komputasi awan (cloud computing) di
Asia bukan lagi sebuah pertanyaan tentang apa atau kapan itu diterapkan.
Mengingat ketidakpastian ekonomi saat ini, waktunya jelas-jelas adalah
sekarang.
Saat ini, perusahaan Asia semakin mencari layanan awan
sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam
menghadapi tantangan bisnis, maupun untuk mengatasi tuntutan internal
akan layanan-layanan yang memberdayakan gaya kerja mobile.
Laporan
baru-baru ini oleh para analis industri mendukung tren ini, dengan IDC
memproyeksikan bahwa pasar layanan awan akan melampaui USD 55 miliar
pada akhir 2014.
Ketika perusahaan-perusahaan mulai merangkul
teknologi komputasi awan, mereka membutuhkan solusi yang akan
mempermudah mereka untuk membangun aplikasi-aplikasi awan baru,
terkoneksi ke layanan awan yang ada, dan mengantarkan sebarang solusi
dengan keamanan, kinerja dan keandalan yang hakiki bagi proses binisnya.
Selain itu, membuat layanan awan sebagai landasan dari model
bisnis akan semakin menjadi kunci bagi keberhasilan hubungan dengan para
pelanggan.
Ada banyak solusi sebagai penyedia layanan yang siap
dengan komputasi awan di pasar yang menjanjikan. Tetapi kenyataannya,
nyaris semua solusi tersebut cuma dapat memungkinkan kesiapan untuk
komputasi awan di tingkat infrastruktur.
Masih ada kesenjangan
yang lebar antara membuat komputasi awan privat dan mengembangkan model
bisnis layanan komputasi awan yang layak, yang memiliki cara-cara untuk
menjual dan menjadikan layanan itu sebagai barang dagangan di pasar.
Menjembatani Kesenjangan
Untuk
menjadi benar-benar menguntungkan, para penyedia layanan komputasi awan
membutuhkan platform yang khusus-dibangun untuk komputasi awan.
Platform tersebut harus dirancang dari nol untuk mengantarkan layanan
multi-tier (banyak-lapis), multi-tenant (banyak-penghuni) dalam cara
yang paling sederhana dan hemat biaya.
Pendekatan seperti ini
akan memungkinkan para penyedia layanan komputasi awan untuk dengan
mudah dan cepat menambahkan layanan-layanan baru, mengubah opsi,
menambahkan para pengguna, dan mengelola akun mereka -- oleh mereka
sendiri, kapan pun itu.
Sewaktu beberapa penyedia mencoba
membangun portalnya sendiri, dengan segera mereka berhadapan dengan
kompleksitas dan biaya dari model DIY (do it yourself, bangun sendiri).
Selain
itu, memelihara dan meng-upgrade platform merupakan pekerjaan yang
memakan waktu, yang membuat mereka teralih dari bisnis inti mereka untuk
mengembangkan tawaran-tawaran layanan baru. Hal ini mengganggu
(time-to-market), dan mempengaruhi fleksibilitas operasional mereka.
Ada
kebutuhan kritis untuk menjembatani kesenjangan antara implementasi dan
penyediaan layanan di awan. Inilah 4 kriteria kunci yang menentukan
keberhasilan platform layanan awan.
-. Skalabilitas dan kelincahan
Untuk
sukses, para penyedia layanan komputasi awan harus memastikan bahwa
platform layanan komputasi awannya memiliki skalabilitas dan kelincahan
untuk mengakomodasi dan mengelola ratusan dan ribuan perusahaan biasa
dan aplikasi lini-bisnis dan layanan TI.
Selain itu, platform
ini harus memungkinkan perpindahan dan integrasi secara mulus di antara
berbagai platform virtualisasi pemimpin-industri, seperti XenServer atau
vSphere.
-. Integrasi jaringan
Networking-as-a-Service
dengan cepat menjadi faktor pembeda bagi para penyedia yang ingin
menyediakan solusi enterprise tingkat tinggi di awan. Perusahaan dengan
tingkat jaringan virtual yang maju akan mampu meraih manfaat kompetitif
melalui peningkatan keamanan, kinerja dan konektivitas antara awan
public dan awan privat, yang disediakan sebagai layanan terintegrasi di
dalam platform mereka.
-. Antarmuka pengguna yang disederhanakan
Untuk
memastikan lingkungan komputasi awan yang efisien dan produktif, portal
terpadu harus merupakan toko satu-perhentian (one stop shop) bagi para
penyedia, reseller dan pelanggan layanan, memungkinkan bahkan pengguna
awan yang paling awam untuk dengan cepat melanjutkan proses-proses
on-boarding, provisioning, 'bergerak-menambahkan-perubahan', konfigurasi
aplikasi, mengeset profil, dan pelaporan pemakaian ketika itu
dibutuhkan.
-. Monitoring dan laporan pemakaian
Baik itu
untuk pelanggan atau aplikasi bisnis, haruslah dimungkinkan untuk
melacak utilisasi komputasi awan tanpa harus menunggu siklus penagihan
akhir-bulan.
Sebuah portal terpusat-bisnis harus menawarkan
laporan real-time dan historis untuk melacak pemakaian dan kinerjanya.
Laporan tersebut harus mudah dikustomisasi untuk menyesuaikan dengan
tujuan-tujuan yang berbeda, dan memiliki fleksibilitas bagi pelanggan
untuk mengelola pengeluarannya melalui pagu kredit.
Jika
dibangun dengan benar, komputasi awan dapat mengantarkan efisiensi yang
lebih tinggi, skalabilitas tanpa batas dan deployment yang lebih cepat
dari layanan-layanan baru bagi end-user sehingga mereka dapat
berkompetisi dengan layanan awan yang sudah mapan, seperti Amazon.
Perusahaan
harus terlihat menikmati racikannya sendiri dengan cara merangkul
komputasi awan tidak hanya dalam infrastruktur TI-nya sendiri tapi juga
dalam interaksi hariannya dengan para pelanggan.
Bertindak
sebagai penyedia server awan tidaklah cukup. Tunjukkan pada para
pelanggan apa yang dapat dicapai dengan komputasi awan melalui otomasi
aplikasi komputasi awan, provisioning desktop dan infrastruktur, dan
manajemen akun yang disederhanakan. Suatu hal akan terbukti bila sudah
diujicobakan.
*) Penulis, Nabeel Youakim merupakan Vice President Asia Pacific Products & Microsoft Alliance Citrix.
( ash / ash )
Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com
0 komentar:
Posting Komentar